Air Macet, PDAM Dompu Di Demo

Foto: Massa aksi saat menuntut terkait macetnya penyaluran air bersih PDAM di wilayah Kelurahan Simpasai

Dompu, Talikanews.com – Sejumlah pemuda dan masyarakat Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, menggelar aksi unjukrasa di depan kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Dompu, Selasa (16/10).

Massa aksi yang tergabung dalam Lembaga Perduli Pemerataan dan Pembangunan (LP3 NTB), ini menuntut terkait macetnya penyaluran air bersih PDAM di wilayah Kelurahan Simpasai.

Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Surio Sulistio mengatakan, Kantor PDAM sengaja menutup mata atas persoalan ini.

”Kami datang mempertanyakan kenapa dan apa kendala sehingga air khususnya di wilayah kelurahan Simpasai tidak mengalir. Padahal, di wilayah lain sangat lancar. Kantor ini ada di wilayah kami dan anehnya justru dikandang sendiri tidak becus,” katanya di bawah terik matahari.

Menurutnya, macetnya air bersih tersebut sudah sekian lama tidak mengalir kerumah-rumah warga.

”Untuk itu kami meminta pertanggungjawaban dari Direktur PDAM,” tegasnya.

Hal senada pun disampaikan Fajrin Arif, ia meminta salinan laporan pertanggungjawaban atas anggaran Tahun 2016, 2017 dan 2018. Selain itu pihaknya juga meminta salinan nama – nama masyarakat kelurahan Simpasai yang memakai jasa PDAM.

”Kami sangat perlu tahu siapa saja nama masyarakat yang menjadi pelanggan PDAM karena ada dugaan banyak pelanggan fiktiv. Jika hari ini air tidak keluar di Kelurahan Simpasai kami akan menyegel kantor PDAM,” ancamnya.

Terkait hal itu, Direktur PDAM Kabupaten Dompu, Agus Supandi SH menuturkan, beberapa hari lalu pihaknya telah mengadakan rapat di komisi Irigasi, terkait masalah ini.

”Jadi Kemacetan air di pengaruhi oleh adanya masa tanam ke tiga atau MD3, di wilayah mata air. Dimana yang seharusnya tanaman yang ditanami adalah palawija, namun sekarang ini ditanami padi sehingga air yang mengalir ke masyarakat debit air nya berkurang disebabkan kebutuhan petani,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya telah meminta Bhabinkamtibmas Desa untuk menangani kasus tersebut.

”Bhabinkamtibmas nanti akan menghendel sistem buka tutup (pengaliran air secara bergilir). Dan ini telah di ketahui oleh Kapolres Dompu,” paparnya di hadapan masa aksi unjukrasa.

Terkait, adanya kemacetan air selama 6 tahun yang di laporkan tersebut kata Agus, dirinya meminta tolong untuk menunjukan lokasinya biar segera dilakukan pengecekan.

”Mari bantu kami untuk menunjukan lokasi itu,” pintanya.

Begitu juga masalah anggaran lanjutnya, kalapun memang ada oknum baik dari pegawai PDAM yang melakukan pelanggaran dalam pengelolaan anggaran PDAM, dirinya meminta secara resmi kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas terhadap persoalan tersebut.

”Terkait anggaran 2016, 2017 dan 2018 Akan kami serahkan kepada Tim auditor karena masalah Pemerintah ada tim yang akan memeriksanya,” janjinya.

Diketahui, usai mendengar tanggapan dari Direktur PDAM, masa aksi kemudian membubarkan diri. Sebelumnya, kelangsungan aksi unjukrasa ini pun mendapat pengawalan dan penjagaan oleh sejumlah Aparat Kepolisian dari Poksek Woja. (TN-05)

Related Articles

Back to top button