Wapres : Ngapain Status Nasional Kalau Penanganan Sudah Nasional

Mataram, Talikanews.com – Wakil Presiden RI H. M. Jusuf Kalla menjawab pertanyaan masyarakat terkait status gempa di NTB.

“Kalaupun tidak berstatus nasional, namun sesungguhnya penanganannya sudah berskala nasional,” ungkapnya didampingi Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi, Selasa (21/8).

Bagi Wapres, tidak ditetapkannya bencana gempa lombok sebagai skala nasional, karena pemerintah daerah dan pusat masih mampu menangani dampak dari gempa bumi tersebut. Dimana, status bencana nasional itu apabila pemerintah tidak bisa berbuat apa sehingga bantuan dari luar negeri kita butuhkan.

“Kita masih mampu, tidak perlu jadi bencana nasional”, terang JK.

Sapaan JK dalam kunjungan di lokasi pengungsian di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat berjanji akan terus perhatikan kondisi korban gempa. Wapres juga menyerahkan dana santunan bagi keluarga yang meninggal dunia masing-masing sebesar Rp. 15 juta dan bantuan satu unit kendaraan Truk dari Kementerian sosial.

Kendaraan itu diterima Gubernur NTB sebagai kendaraan operasional untuk distribusi bantuan bagi para korban gempa yang berada di tempat-tempat terpencil yang tidak bisa dijangkau.

“Tetap semangat dalam membagun kembali ekonomi menuju kehidupan yang lebih baik. “Lombok, bangun kembali,” tegasnya.

JK juga menyapa anak-anak yang berada di tenda pengungsian. Dihadapan para anak-anak yang rata-rata masih sekolah itu, orang nomor dua di Indonesia itu berjanji akan segera membangun sekolah dan rumah warga yang rusak akibat gempa 7 SR yang melanda Lombok, NTB.

“Fasilitas sekolah merupakan sarana yang paling utama harus dibangun, agar anak-anak bisa kembali belajar seperti biasa di sekolah, tidak belajar di dalam tenda lagi. Pemerintah melalui Menteri Pendidikan akan segera membangun sekolah, agar anak-anak bisa belajar lagi dengan baik dan nyaman di sekolah,” ujar dia.

Sedangkan terkait dengan rekonstruksi rumah warga yang rusak berat, sedang dan ringan, JK berjanji akan membantu masyarakat.

“Dalam proses pembangunan nanti Kemeterian PU akan memberikan pelatihan kepada masyarakat, bagaimana membangun rumah tahan gempa sampai kekuatan 9 SR,” tutupnya. (TN-04)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button