NTB, Pioner Pengurusan Paspor Berbasis HAM

Mataram, Talikanews.com – Provinsi NTB menjadi provinsi pertama atau pioner yang menerapkan pelayanan pengurusan paspor berbasis HAM, diantara 125 kantor Imigrasi se-indonesia. Pelayanan berbasis HAM itu artinya, pelayanan paspor khusus bagi kaum Defabel. 

Layanan berbasis HAM ini adalah salah satu bentuk komitmen dan perhatian yang diberikan kantor imigrasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Apalagi layanan ini dikhususkan untuk para orangtua, para penyandang disabilitas. Sehingga  nantinya, mereka tidak akan menemui kesulitan dalam mengurus paspornya. Layanan tersebut merupakan inovasi pertama yang diresmikan di Indonesia. 

“Terima kasih atas inisiasi dari kawan-kawan di kantor imigrasi kelas I Mataram, menjadikan NTB sebagai pionir untuk pengurusan paspor berbasis HAM,” ungkap Sekda NTB, H Rosiady Sayuti ikut meresmikan, Rabu (7/3).

Direktur Jenderal Imigrasi kementerian Hukum dan HAM, Drs. Ronny Franky Sompie, SH., MH menuturkan bahwa pelayanan publik yang saat ini diresmikan merupakan salah satu bagian dari tugas dan fungsi imigrasi dalam melayani masyarakat. 

Ia menjelaskan, empat fungsi di imigrasi yaitu fungsi pelayanan publik, fungsi penegakan hukum, fungsi menjaga keamanan, dan fungsi pengawasan, terus diupayakan untuk dilakukan perbaikan, salah satunya melalui fungsi pelayanan publik tersebut. 

“Penggunaan ruang pelayanan paspor berdimensi ramah HAM yang pertama di Indonesia, kami berikan apresiasi dan dukungan penuh beroperasinya pelayanan ini karena kami nilai pelayanan Ini memberikan kemudahan kepada masyarakat khusus seperti lansia, penyandang disabilitas dan ibu hamil untuk mengurus paspor,” tuturnya.

Sementara, Direktur Jenderal HAM Dr. Mualimin Abdi, SH., MH mengungkapkan kegembiraannya karena telah diresmikannya pelayanan publik untuk masyarakat berkebutuhan khusus berdimensi ramah HAM ini. 

Ia menegaskan NTB telah menerapkan standard pelayanan publik berbasis HAM. Karena pelayanan yang diresmikan itu merupakan bentuk kewajiban bersama untuk melayani masyarakat dengan dimensi HAM yang kuat.

“Sejatinya kita menyenangkan dan mempermudah langkah masyarakat yang berkebutuhan khusus dan  telah kami penuhi pada hari ini dan akan kami operasikan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya. 

Tidak mau ketinggalan, Kepala Kanwil Kemenkumham NTB, Sevial Akmily mengungkapkan sebagai wujud mendekatkan diri ke masyarakat, imigrasi berinovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan paspor berdimensi ramah HAM. 

Sesuai data jelasnya, jumlah pemohon paspor meningkat 30 persen, baik itu keluar negeri untuk berlibur, umroh dan haji serta tenaga kerja yang bekerja ke luar negeri. Diantara sekian banyaknya peningkatan pemohon paspor ini didominasi oleh para lansia, ibu hamil dan menyusui serta penyandang disabilitas.

“Kantor imigrasi berusaha mempermudah pengurusan paspor kepada masyarakat yang berkebutuhan khusus ini dengan menciptakan pelayanan paspor berdimensi ramah HAM,” tuturnya. (TN-04)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button