Kemenpar : Bau Nyale Agenda Andalan Indonesia, Tolong Jaga Dan Lestarikan

Lombok Tengah, Talikanews.com – Puncak Bau Nyale telah digelar, Selasa (6/3) malam. Terlihat puluhan ribu manusia tumpah ruah memadati pantai Seger, Kuta, Pujut. Hanya untuk berburu ‘Nyale’ atau cacing laut yang munculnya setiap setahun sekali.

Tidak hanya itu, dalam legenda Putri Mandalika mengangkat cerita atas pengorbanannya demi rakyatnya, karena tidak menginginkan adanya perpecahan dan perkelahian diantara raja-raja yang inging menjadikannya pendamping hidupnya. 

“Memang kultur yang ada dalam legenda Putri Mandalika sangatlah kuat. Dimana, menggabarkan jangan sampai ada perpecahan, perkelahian maupun pertarungan dalam hidup ini,” kata Staf Ahli Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, DR Esthy Reko Astuti.

Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat Loteng agar tetap menjaga keamanan dan kenyamanan, sehingga budaya Bau Nyale ini tetap terjaga marwahnya. 

“Kalau sudah tercipta kondisi aman dan nyaman, maka para wisatawan pasti akan datang,” ungkapnya.

Apalagi, Bau Nyale telah menjadi salah agenda andalan pariwisata Indonesia. Dimana, dengan telah dijadikan salah satu kalender event pariwisata nasional, yakni dari 100 wonderfull Indonesia. 

“Kami terus memberikan perhatian penuh terhadap Pesona Bau Nyale. Tak hanya mempersiapkan sejumlah perlengkapan dan format acara, kami juga melakukan promosi Festival Pesona Bau Nyale agar semakin menarik minat wisatawan,” terangnya.

Selain itu, Kemenpar juga terus melakukan pendampingan agar event ini lebih profesional. Sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni agar setiap pagelaran dikemas secara profesional, termasuk saat Mandalika Fashion Carnival yang dilaksanakan, Senin (5/3). Saat itu pula, Kemenpar memberikan pendampingan terkait desain kostum, musik, dan juga promosi. Kemenpar berharap, Festival Pesona Bau Nyale mampu menjadi daya tarik dalam mendatangkan wisatawan. 

“Festival Pesona Bau Nyale juga menjadi salah satu upaya Pemprov NTB mendatangkan 4 juta wisatawan pada 2018,” jelasnya.

Sementara, Sekda NTB, Rosiady Sayuti mengatakan, masuknya Festival Pesona Bau Nyale ke dalam kalender event pariwisata nasional membuat gaung dari festival ini semakin tersiar hingga ke nasional dan internasional. 

“Jadi tugasnya sekarang adalah menjaga daerah ini agar menjadi aman, nyaman dan ramah, sehingga bisa mendatangkan pengunjung yang lebih banyak,” katanya.

Plt Bupati Loteng, Lalu Pathul Bahri mengatakan, tradisi seperti ini harus tetap dilestarikan. Sehingga, ini bisa mendongkrak minat para wisatawan untuk datang ke Lombok. 

“Tentu ini harus kita jaga, dengan dibarengi rasa aman dan nyaman juga kepada wisatawan yang datang,” terangnya.

Apalagi, event ini sudah masuk dalam kalender event nasional, tentu event ini tidak lagi menjadi milik masyarakat Loteng saja, namun milik bersama dengan masyarakat NTB dan dapat dinikmati baik oleh masyarakat dari dalam negeri maupun luar negeri. 

“Terpenting adalah bagaimana kita mampu memaknai kegiatan ini sebagai momentum untuk membangun kebersamaan, persaudaraan, rasa memiliki dan mencintai kekayaan tradisi kita ini, sehingga bisa kita jadikan magnet untuk para wisatwan berkunjung ke Lombok,” tungkasnya.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pengumuman Putri Mandalika tahun 2018, drama klosal tentang putri Mandalika dan paginya berburu mencari Nyale. (TN-03)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button